Minggu, 08 November 2015

GAGALNYA PEMBANGUNAN BEARTI RUSAKNYA LINGKUNGAN



Lingkungan adalah kombinasi antar konsisi fisik yang mencakup sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, flora dan fauna yang hidup diatas tanah maupun dibawah lautan.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotic adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, air, udara, iklim, kelembaban, cahaya bunyi. Dan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikro organisme (virus dan bakteri).
Arsitektur berasal dari bahasa YUNANI arched dan tectoon. Arched bearti yang asli, yang awal, yang pertama, dan yang sebagainya. Tectoon bearti stabil, tidak roboh, dan sesuai dengan hukum grafitasi. Sedangkan Architectoon artinya pembangunan yang utama atau sebenernya: tukang bangunan yang pertama (MANGUNWIJAYA, 1998)
Arsitektur dan lingkungan sangat berkaitan satu sama lain. Karena salah satu pendukung arsitektur dalam dunia building design adalah lingkungan. Lingkungan lah yang membuat sebuah bangunan dapat dibangun diatas permukaan tanah yang teksturnya berbeda-beda. Lingkungan juga berguna sebagai lahan terbuka hijau pada sebuah bangunan untuk sebagai penyerapan air dan sirkulasi udara dari luar ke dalam atw dari dalam ke luar. Tetapi banyak juga permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan arsitektur. Contohnya limbah, air kotor sisa dari kehidupan manusia yang tinggal di dalamnya.
Pembangunan bangunnan yang perencanaan sitenya kurang baik atau proyek yang tidak rampung juga bisa disebut kegagalan seorang arsitek terhadap lingkungan. Bangunan dengan perencanaan yang kurang baik dapat mengakibatkan gedung yang tidak berfungsi optimal. Suatu bangunan membutuhkan lokasi yang strategis agar manusia yang menggunakannya dapat dengan mudah mengaksesnya. Bangunan yang lokasinya sulit dicapai akan menyebabkan pengguna bangunan kesulitan dan akhirnya enggan menggunakannya. Ini juga berakibat bangunan tidak berfungsi optimal.

Di Jakarta misalnya, banyak proyek-proyek bangunan pencakar langit yang gagal dibangun. Ini 10 bangunan yang gagal dibangun:

  • ·         Kuningan Persada, (di Kuningan) rencana awal mau dibangun 451 meter dengan 70 lantai, harusnya selesai 1998.
  • ·         Sudirman Office & Ritz Carlton HOTEL, rencana awal setinggi 427 meter, dengan 81 lantai.
  • ·         Sampoerna Tower II atau Conrad International Center (di SCBD), rencananya 130 meter, dengan 36 lantai.
  • ·         Sampoerna Tower I atau Conrad International Centre (di SCBD), rencananya 130 meter, dengan 36 lantai.
  • ·         Dragon Tower, awalnya akan berdiri 422 meter dengan 101 lantai.
  • ·         Signature Tower (di SCBD), rancangannya setinggi 313 meter dengan 75 lantai. Kini ada proyek yang berbeda dengan nama The Signature Tower di SCBD setinggi 638 meter.
  • ·         Menara Kencana Tower I (Menara Kencana), rencananya setinggi 280 meter dengan 67 lantai.
  • ·         Menara Kencana Tower II (Menara Kencana), rencananya setinggi 280 meter dengan 67 lantai.
  • ·         Sahid Perdana, (Sudirman) rencana awal akan dibangun 192,41 meter dengan jumlah 46 lantai.
  • ·         Setia Budi, (Kuningan) rencana awalnya akan dibangun setinggi 188 meter dengan 45 lantai, harusnya selesai 2002.

Nah maka dari itu kita perlu adanya bangunan yang berwawasan lingkungan  yang berguna untuk memberikan pendidkan dan contoh bahwa bangunan itu didirikan dengan pertimbangan-pertimbangan yang berpihak kepada lingkunga, baik itu lokasi tapak bangunan, arah bangunan, material bangunan, konsep bentuk bangunan, serta energy yang akan di gunakan sebagai penunjang.

Dan bukan hanya itu, kita juga perlu memperhatikan juga beberapa hal guna meningkan kualitas hidup:

  • 1.      Tersedianya air bersih, udara bersih (cukup oksigen), rendah pulutan (CO2, SO2, NOx, dsb.)
  • 2.      Makanan yang layak (cukup nutrisi) dan sehat ( tidak tidak terkontaminasi, non biotek, dsb.)
  • 3.      Tempat tinggal yang nyaman secara psikis dan fisik (spasial, visual, audial, termal, oflaktual), aman dari bahaya alam (gempa bumi, tanah longsor, dsb.), aman dari ancaman manusia lain dan binatang.


TANGGAPAN
Memang benar sudah ada arsitek-arsitek yang gagal dalam menyatukan arsitektur dengan lingkungan sehingga adanya bangunan yang pekerjaannya terhenti, bangunan yang ditutup secara paksa karena adanya penyalah gunaan tanah pada proyek pembangunan, dll.
Dan beberapa arsitek yang gagal itu mereka tidak teliti dalam melakukan perencanaan pembangunan dan mungkin terlalu yakin juga karena bangunan yang didirikan akan menjadi bangunan yang kokoh dan tahan lama.
Arsitek juga adalah sebuah pekerjaan untuk merancang bangunan. Tetapi seorang arsitek juga hanya manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan. Baik kesalahan besar ataupun kesalahan kecil.
Walaupun begitu, tidak sedikit sorang arsitek yang berhasil merencanakan dan merancang sebuah bangunan. Contohnya: Ridwan Kamil, dia berhasil membangun Masjid Al-Irsyad di KOTA BARU PARANGHYANGAN – BANDUNG. Masjid itu bangun dengan sangat kokoh tampa merusak merusak lingkungan sekitar masjid. Selain itu juga ada Budi Pradono, Isandra Martin Ahmad, Baskoro Tedjo, Dan itu juga termasuk salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki arsitek-arsitek hebat dan berkualitas.


SOLUSI
Seorang arsitek harus lebih teliti dalam merancang dan merencanakan bangunan baik dari hal kecil sampai hal besar. Karena jika terjadi kesalahan ataw kegagalan dapat menyebabkan kerugian bagi semua pihak seperti masyarakat yang tinggal di sekitar proyek, lingkungan yang ada disekitar proyek dan pemerintah daerah tersebut.
Seorang arsitek juga perlu memperhatikan daerah sekitar proyek sehingga dalam proses perancangan dan perencanaan bukan hanya untuk bangunannya saja tetapi juga untuk lingkungannya juga.

NAMA            : APRIYANTO PAMUNGKAS
KELAS           :2TB02

NPM                :21314475

Tidak ada komentar:

Posting Komentar